Sudah sebulan lebih kehidupan di rumah ini berjalan terasa berbeda. Suamiku terasa sebagai orang lain bagiku, ia bukanlah lelaki yang dulu ku kenal adanya. Lebih banyak diam, tak pernah sedikitpun menyapaku, seolah menganggap aku tak ada, tiada suaranya kudengar ketika ia di rumah selain batuknya di malam hari ketika ia baru pulang bekerja. Ia mulai banyak sakit-sakitan. Aku amati wajahnya terlihat lima tahun lebih tua dari umurnya yang 37, berkumis tebal dengan jenggot lebat yang tidak pernah bercukur, rambutnya pun kian banyak yang putih. Tubuhnya yang dulu kekar kini terlihat kurus kuyu, hanya betisnya yang masih tampak kencang karena ia selalu mengayuh sepeda puluhan kilometer menuju pabrik setiap harinya.
Namun kini ia tampak lebih rajin bekerja daripada dahulu, sekarang setiap selesai shalat shubuh ia sudah menyalakan tungku, memasak air. Lalu ia bersiap berangkat, setengah enam kurang dua puluh biasanya ia sudah mengeluarkan sepedanya, mengelapnya dan memarkir disandarkan pa...
"A page of thoughts."