Diary Prestasi Scholars 2012 : Hari Anti Korupsi Internasional

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa tanggal 9 desember adalah Hari Anti Korupsi Internasional. Sebagai salah satu negara yang menempati peringkat korupsi cukup tinggi dan juga tentu saja sedang berjibaku keras melawan para koruptor, beberapa organisasi lintas sektor di Indonesia mengadakan acara peringatan hari anti korupsi ini di lapangan Monas. Acara ini digagas oleh ICW yang bekerja sama dengan KPK, BPK, Polri, PPATK, dan masih banyak organisasi lain yang sama-sama berjuang mengurangi praktik-praktik korupsi di negara kita.

Nah, sebagai warga negara yang juga ingin berperan serta dalam usaha pemberantasan korupsi, saya dan beberapa teman scholars Prestasi ikut datang ke acara tersebut. Awal mulanya sih dari Mbak Irma yang juga adalah salah satu panitia acara di ICW yang mengundang teman-teman scholars untuk ikut meramaikan acara, spontan saja kami bersuka ria sekalian jalan-jalan ke Monas lah ya. Tidak banyak rekan yang bisa ikut acara ini, karena sepertinya teman-teman kelas B sedang pada sibuk belajar GRE dan juga persiapan IBT, sementara teman-teman kelas A sedang sibuk, dan rekan-rekan In Country jauh di Depok, hanya kami di kelas C yang masih bersemangat jalan-jalan hingga saat ini.

Pukul enam pagi kami berkumpul di halte Transjakarta Salemba, ada enam orang yang bisa gabung kali ini, Meidi, Pak Muhtar, Mbak Esty, Elin, Mbak Erly dan saya sendiri. Kami berencana naik bus transjakarta ke Monas. By the way, karena kesalahan kemampuan menganalisis jalur busway, kami naik bus ke rute yang salah. Seharusnya kami naik bus jurusan Senen untuk kemudian berganti dengan bus jurusan Gambir, tapi kami langsung ambil jurusan Harmony, dan lewatlah dari Monas. Untung segera berhenti di Harmony dan mengambil jalur lain menuju halte Monas.

Sampai di halte, kami langsung menyebrang. Ternyata dari sini jauh dari pintu masuk Monas, tak kalah akal rupanya kita bisa masuk melalui sela-sela pagar, wow! :D . Sampai di dalam, seperti biasa, hal wajib yang dilakukan adalah berfoto-foto. Pagi-pagi ada senam aerobik dan Pak Muhtar bersama Mbak Esty dan Mbak Erly langsung saja mengambil tempat, aerobik di acara leadership training ternyata membuat mereka ketagihan. Selesai aerobik kami segera menuju acara hari anti korupsi. Disana kami ketemu Mbak Irma dan langsung saja dikasih kaos panitia dan diberikan sebuah tugas mulia : membagi-bagikan brosur ‘press statement’, flyers, dan CD’s lagu-lagu anti korupsi ke media massa yang sedang meliput acara.

Acara ini tidak main-main karena langsung dihadiri sendiri oleh ketua KPK, Jaksa Agung, Ketua dan Anggota BPK, Kepala PPATK, dan juga Kadivhumas Polri, Menkominfo, MenPAN, Gubernur Jakarta, dan sederet tokoh penting lain. Jiwa pejuang kami tentu saja langsung cetar membahana, dan ingin sekali ikut berperan dalam acara sepenting ini, bergerilya lah kami mencari goodiebags #eh maksud saya kami langsung bergerilya membagi-bagikan press statement ke para wartawan. Ternyata mereka pun sudah sangat menanti-nantikan press release dari ICW ini, gayung bersambut, kami tak perlu susah-susah mencari para awak media.

Para tokoh anti korupsi tersebut kemudian memberikan pernyataan anti korupsi bersama di panggung, hmm kita lihat saja apakah mereka benar-benar melaksanakan janji anti korupsi ini ya, atau sekedar lips sync. Dari sini mereka pergi ke balaikota untuk membentangkan spanduk anti korupsi.

Selesai menunaikan tugas, sekarang giliran kami jalan-jalan dan berburu goodiebags tentu saja. Haha. Mbak Esty paling jago untuk urusan ini, dia berhasil mendapatkan a goodiebag from BPK RI’s booth, secara ngantrinya banyak banget karena goodiebags dari BPK tuh paling keren #ciyee. Mbak Esty berhasil meluluhlantakkan penjaga booth sehingga memberinya satu tas berisi bantal kejujuran. Belum cukup disini dia masih berusaha mendapatkan sebuah goodiebag dari GEPAK (Gerakan Pemuda Anti Korupsi) dengan menjadi volunteer yang diwawancarai, sukses lagi deh dapet satu. 
Selesai berburu goodiebags kita langsung foto-foto tak berujung, hasil bisa dilihat dibawah sini. #kemudianhening
Sepak muka koruptor dengan bola -->
Pangeran Diponegoro dari Atjeh -->
Duta dari PBB -->

Karena belum sempat sarapan alhasil kami kelaparan, dan terbitlah keinginan makan di Mall. Tak butuh waktu lama untuk berdamai dengan perut kosong, kami langsung meluncur ke Atrium Senen dengan menggunakan Bajay BBG warna biru dari Gambir, cukup dengan Rp15.000,00. Di Atrium masih saja kami foto-foto, lalu makan, dan belanja (Mohon maaf ending cerita tidak sesuai dengan judul).
Jakarta, 09 Desember 2012

Salam,

@frochadi

No comments

Powered by Blogger.