Kisah si Moci (Bagian 2)


Setelah menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan, akhirnya si Moci menemukan sebuah hutan yang luas,indah, dan jauh dari kehidupan manusia, “sepertinya tempat ini nyaman untuk ditempati”, dia bergumam dalam batin. Lalu ia turun merendah. Dilihatnya dari kejauhan serombongan burung, “oh mereka mungkin teman-temanku”, lalu ia mendekatinya.

Moci berkenalan dengan teman-teman barunya, diantaranya adalah Mikel dan Agni,mereka kemudian bersahabat. Bermain, mencari makan bersama, serta tinggal satu pohon bersama teman-teman burung yang lain. Si Moci sangat berbahagia dengan keadaannya yang sekarang, dia sangat bersyukur terhadap Tuhan, sehingga selalu berdoa agar Ayah-Ibunya dalam keadaan yang baik-baik saja, karena dia tidak tahu dimana mereka berada kini, yang pasti berada ditangan manusia yang tidak cinta dengan binatang.

Suatu hari si Moci terlihat sedang lesu, dia tidak mau diajak bermain, dia juga tidak mau makan.


“Moci kamu kenapa?”, Mikel bertanya padanya.

“Aku tidak apa-apa”, Moci menjawab dengan nada tidak bersemangat, tatapan matanya terlihat kosong.

“Ayolah Moci, ceritakan kepada kami, apa yang sedang kamu sedihkan, kamu kan sudah menjadi bagian dari keluarga kami semua, sedihmu adalah sedih kami juga”, Agni mencoba membujuk Moci.

“Mmmm..baiklah…”, Moci mulai bercerita perlahan tentang apa yang terjadi padanya dan keluarganya, serta bagaimana sehingga ia sampai di hutan ini bersama Mikel dan Agni sekarang. Sambil bercerita air mata Moci tercucurkan, dia tidak kuat menahan kesedihan. Teman-temannya pun ikut terharu dengan kejadian yang menimpa Moci, mereka sangat mengerti perasaan yang dialami Moci, sehingga mereka merasa sangat bersyukur sampai sekarang masih bisa berkumpul bersama dengan orang tua dan teman-teman mereka hidup bebas di hutan yang subur dan indah.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?nantikan cerita berikutnya ya teman-teman..sampai jumpa :)

(Bengkulu;24/09/10;16.16WIB)


No comments

Powered by Blogger.