Cara Meningkatkan Skor TOEFL


Hai, kalian mau tes TOEFL (ITP) atau pengen tau cara meningkatkan skor? Baca tulisan berikut ini dulu deh.

TOEFL menjadi hal sangat dibutuhkan untuk mayoritas orang saat ini. Banyak keperluan saat ini yang membutuhkan skor TOEFL atau skor tes Bahasa Inggris yang memadai. Mungkin hanya sekedar ingin tau kemampuan Bahasa Inggris kita, atau untuk daftar kerja, kelulusan, mengikuti seleksi di tempat kerja, apalagi daftar beasiswa, semua membutuhkan TOEFL. Untuk keperluan dalam negeri biasanya cukup dengan menggunakan hasil skor TOEFL ITP (Institutional Testing Program) yang diselenggarakan oleh IIEF sudah cukup. ITP adalah paper-based test yang dikerjakan dengan menggunakan soal yang tercetak pada buku serta memberikan jawaban secara manual dengan menghitamkan pilihan jawaban yang menurut kita paling tepat pada lembar jawaban yang telah disiapkan. Koreksi lembar jawaban dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Hasil TOEFL ITP biasanya sudah bisa diterima dalam waktu 10 hari setelah pelaksanaan tes.

Nah, bagi kalian yang baru mau tes ataupun mau tes ulang dan ingin mendapatkan hasil yang relatif lebih baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan, antara lain sebagai berikut.

   A .      Pahami struktur tes TOEFL ITP
TOEFL ITP terdiri dari 3 bagian:
1.       Listening Comprehension
Untuk mengukur kemampuan memahami Bahasa Inggris yang disampaikan dengan latar kampus. Isi listening comprehension ini ya mayoritas seputar pendidikan di tingkat tinggi, alias di kampus. Jadi kalian siapkan pengetahuan terkait dunia perkuliahan, misalkan tugas kuliah, diskusi mengenai mata kuliah, perpustakaan, buku, ujian, dan lain-lain.
Listening comprehension, menurut pengamatan saya secara umum ada tiga tipe:
a.       short conversation;
Dalam short conversation nanti akan ada obrolan pendek, dan kita ditanyakan apa hal yang diobrolkan, bisa itu oleh pembicara pertama maupun kedua. Siap-siap aja, di awal-awal biasanya ditanyakan apa yang disampaikan oleh pembicara kedua.
b.       long conversation
Dalam long conversation kurang lebih sama dengan short conversation tadi, tapi lebih panjang dan kompleks obrolannya. Kita juga akan ditanyakan apa hal yang diobrolkan, pay attention atas apa-apa saja yang disampaikan oleh kedua orang yang berdiskusi.
c.       Explanation/lecture
Di bagian ini lebih kompleks, karena kita akan disajikan suatu pemaparan, biasanya tentang perkuliahan. Di sini kalian bener-bener perlu pay attention banget karena satu pemaparan akan digunakan untuk 3-5 pertanyaan. Kalau sampai kelewat bisa salah semua jawaban 3-5 nomor, sayang banget kan.
 2.       Structure and Written Expression
Mengukur kemampuan memahami hal-hal terkait grammar dan structure sesuai standar Bahasa Inggris.
Structure and written expression juga memiliki beberapa bagian, antara lain:
a.       Structure, yakni dengan melengkapi kalimat. Bagian ini relative lebih mudah, asalkan kita sudah memahami subyek, predikat, obyek dalam Bahasa Inggris. Biasanya jebakan antara lain dibolak-balik penempatannya, plural-single, dll
b.       Written Expression, yakni dengan memilih (ada empat pilihan) mana kata yang salah dalam suatu kalimat. Bagian ini lebih sulit karena banyak sekali jebakan, terutama kalau kita tidak jeli. Selain pemahaman mengenai structure kalimat, pengetahuan mengenai jamak-tunggal juga sangat diperlukan di sini. Terkadang ada juga jebakan-jebakan lain, misalkan penggunaan present-past tense, jenis kata noun, verb, dll.
 3.       Reading Comprehension
Mengukur kemampuan membaca dan memahami materi-materi bacaan dalam konteks akademik. Dalam reading comprehension ada beberapa bagian, antara lain:
a.       Mencari ide utama
Ini hal paling dasar. Setelah membaca artikel reading tersebut, kita akan ditanyakan bisa mengenai ide utama, atau mengenai apa sih isi dari artikel tadi. Pahami baik-baik ya bacaannya, biasanya ada di paragraph satu atau dua main idea yang dibahas.
b.       Mencari kata ganti
Ini juga sering banget muncul. Biasanya ada pertanyaan misalkan “kata THEY dalam paragraph 3 merujuk kepada siapa.” Kali pertanyaan ini perlu dibaca penuh satu kalimat, dan kalimat sebelumnya biar tidak salah rujukan.
c.       Vocabulary
Isi dari bagian ini adalah mengenai arti suatu kata yang disebutkan dalam pertanyaan. Biasanya kata yang dipilih ada di dalam paragraph. Kalau kalian tidak familiar dengan kata yang ditanyakan, maka perlu membaca penuh satu kalimat yang mengandung kata tersebut agar bisa menebak kira-kira apa artinya.
  
B.      Pahami contents and settings Dalam TOEFL
TOEFL biasanya dibutuhkan oleh orang-orang yang mau belajar ke luar negeri dengan negara tujuan berbahasa Inggris. Jadi, tentu saja konteksnya tidak jauh dari dunia akademik. Menurut ETS, berikut hal-hal yang menjadi concern konteks dalam TOEFL ITP.
1.       Academic Topics
Arts: fine arts, crafts, theater, dance, architecture, literature, music, film, photography
Humanities: history, political science, government, philosophy, law
Life Sciences: paleontology, biochemistry, animal behavior, ecology, anatomy, physiology, genetics, health science, biology, agriculture
Physical Sciences: geology, astronomy, chemistry, Earth science, engineering, meteorology, energy, technology, oceanography, physics
Social Sciences: anthropology, sociology, education, geography, archaeology, psychology, economics, business, management, marketing, communications

 2.       Campus-life Topics
Classes: class schedules, class requirements, library references, assignments (papers, presentations, readings), professors, studying, field trips
Campus administration: registration, housing on and off campus, study abroad, internships, university policies
Campus activities: clubs, committees, social events

 3.       General Topics
Business: management, offices, official documents, law
Environment: weather, nature, climate, environment
Food: types of food, restaurants
Language and communication: mail, email, phone use, leaving messages, requests for information
Media: TV, internet
Objects: descriptions of objects, equipment
Personal: family members, friends, health, emotions, physical characteristics, daily routines
Planning and time management: future events, invitations, personal schedules
Purchases: clothing, shopping, banking, money
Recreation: sports, games, concerts, plays, art, books, photography, music, parties and gatherings, public lectures
Transportation: travel, driving, parking, public transportation, travel reservations
Workplace: applying for a job, on-campus employment, work schedules

 Nah, jadi kalau kita mau belajar, maka perlu banyak mendengarkan, menulis, dan membaca artikel-artikel terkait hal di atas agar lebih familiar dengan topik yang nantinya disajikan baik dalam listening, structure and written expression, dan juga reading.
 
C.      Latihan Soal
Dari hal-hal di atas, sepertinya ini paling penting. Sejago apapun kita berbahasa Inggris tapi kalo tidak belajar mengerjakan soal TOEFL ya kemungkinan terasa kaku apabila langsung mengikuti tes. Carilah soal-soal TOEFL sebanyak mungkin, lalu coba kerjakan. Setelah dikerjakan baru dibuka kunci jawabannya. Selain itu, harus tau juga kenapa kita bisa salah dan diidentifikasi kita banyak salah dimana. Nanti atas bagian yang banyak salah tersebut, kita asah lagi lebih banyak agar lebih terbiasa dan faham.
Latihan soal lebih bagus apabila ada yang membantu membahas, atau apabila tidak ada maka kita bisa memanfaatkan buku latihan TOEFL. Ada banyak sekali jenisnya. Dengan buku itu lalu practice, practice, practice!! Lalu baca bagian pembahasan. Jangan senang dulu kalo nilai kalian bagus saat mengerjakan buku ini, karena soal aslinya kemungkinan jauh lebih sulit. Anggap aja kalo kalian berhasil mengerjakan 50 soal latihan dengan benar, maka di ujian sebenarnya mungkin baru 40 soal. Jadi musti tetap banyak latihan lagi.
Diantara buku-buku latihan tersebut, kalo saya sendiri lebih memilih buku yang penerbitnya dari luar negeri, misalkan Pearson, Cambridge, dll. Apabila kamu lebih nyaman pembahasannya memakai Bahasa Indonesia, ya gapapa juga pilih buku latihan terbitan lokal. Yang penting lebih mudah memahami pembahasannya.
Aku juga kalo mau ikutan tes, pasti menyempatkan 2-3 hari untuk me-refresh dan memahami ulang bentuk tes TOEFL ITP-nya, biar ga kalang kabut kali lupa dengan jenis soalnya.
 
D.      Mengikuti tes TOEFL Prediction
Kalau kalian sudah merasa cukup belajar, tapi belum siap banget mengikuti tes TOEFL ITP, maka bisa ikutan TOEFL Prediction dulu. Mengikuti tes ini lumayan banget buat simulasi tes TOEFL ITP yang sesungguhnya, karena soal, waktu, dan suasana tesnya juga kurang lebih sangat mirip. Biaya tes ini jauh lebih murah, sekitar Rp150.000,00 dan lembaga Bahasa Inggris yang bisa mengadakan tesnya lebih banyak.
TOEFL Prediction ini rasa-rasanya menggunakan konten-konten tes ITP lama, tapi jenis-jenis dan struktur tesnya sama persis, jadi emang pas banget kalo buat pemanasan. Oh ya, sama dengan belajar tadi, kalau kalian perform well di tes ini, sediakan spare skor untuk turun ya, karena TOEFL ITP aslinya kemungkinan lebih susah dan lebih menegangkan suasana tesnya. Misalkan sudah bisa dapat skor 550 di Prediction, ya siap-siap aja mungkin nanti di ITP baru bisa mencapai 520 atau 530. Tetep gaskeun belajarnya, biar dapet nilai bagus di Prediction dan juga di ITP-nya.
Kebetulan banget baru tes Bulan Juni 2021 lalu. Lumayan lah ya setelah dua tahun tidak ikutan tes.

Okay, sekian dulu pembahasan kita kali ini, kalo ada yang salah atas tulisan di atas CMIIW ya. Llau juga nanti kalau teringat tips lain akan ku-update di sini. Nanti lagi kutuliskan mengenai kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan saat tes TOEFL, semoga bisa segera. Oh ya kalau kalian punya tips lain boleh juga disampaikan di komen bawah ini. Semangat belajar dan keep practicing!
 Sumber: ETS, Personal experience

No comments

Powered by Blogger.