Skip to main content

Posts

Kisah Si Moci dan Itik Kecil

Pagi ini Moci sedang duduk diam menyendiri diatas pucuk pohon kapuk, ia belum menemukan kedua orang tuanya yang ditangkap pemburu, ia bersedih namun tetap tegar. Tiba-tiba ia melihat dibawah sana, nampak seekor itik kecil, ia berjalan terhuyung-huyung, menangis sesenggukan, air matanya mengalir deras tak henti. Wajahnya begitu muram, tak lagi memiliki semangat tersirat. Ia adalah itik buruk rupa nan bersahaja. Moci yang baik hatinya merasa kasihan, kemudian ia mengepakkan sayapnya dan turun menjumpainya. “Mengapa engkau menangis, ada apa sahabatku?” , tanya Moci. Sang itik kecil terkaget tiba-tiba ada seekor burung kenari kecil, berwarna kuning cemerlang berada dihadapannya. Ia terdiam, lalu mundur beberapa langkah. “Namaku Moci, mengapa engkau menangis, ceritakanlah padaku?” , Moci membujuknya. Sang itik tetap membisu, ia mengira Moci sama dengan burung dan binatang lain yang hendak mencemoohnya karena ia tidak memiliki paras yang cantik. “Kamu sepertinya lapar ya?” , kemudian Mo...

Angan dan Bukit bintang

Hello world, Seperti biasa, saya selalu menghabiskan sore saya di bukit bintang, tempat dimana saya bisa tenang berbicara dengan nurani dan hati kecil, tak ada tempat sebaik ini sehingga saya begitu nyaman berlama-lama setiap harinya. 300 meter Dibawah sana adalah kota harapan, kota milik seluruh warga yang mendambakan kebahagiaan dan kesejahteraan, indah sekali menikmatinya dari sini. Aku terbiasa berbaring dengan santai, di atas ilalang dan rumput yang hijau sepanjang musim, sambil mamandangi langit yang selalu biru, menentramkankan pikiran dan jiwa, cobalah. Menyenangkan sekali mereka-reka masa depan dari sini, membayangkan nantinya bakal menjadi apa, seperti apa, berbuat apa dimasa depan, dengan siapa saja kita melewati dan menghabiskan sisa hidup. Berada bersama ditengah anak-anak di panti asuhan , memberikan cerita, berbagi tawa dan kebahagiaan, serta berbagi ilmu dengan mereka adalah hal yang sangat menarik. Berbincang dengan salah satu atau dua diantaranya, berbagi kisah, ...

Mijah,

Sudah sebulan lebih kehidupan di rumah ini berjalan terasa berbeda. Suamiku terasa sebagai orang lain bagiku, ia bukanlah lelaki yang dulu ku kenal adanya. Lebih banyak diam, tak pernah sedikitpun menyapaku, seolah menganggap aku tak ada, tiada suaranya kudengar ketika ia di rumah selain batuknya di malam hari ketika ia baru pulang bekerja. Ia mulai banyak sakit-sakitan. Aku amati wajahnya terlihat lima tahun lebih tua dari umurnya yang 37, berkumis tebal dengan jenggot lebat yang tidak pernah bercukur, rambutnya pun kian banyak yang putih. Tubuhnya yang dulu kekar kini terlihat kurus kuyu, hanya betisnya yang masih tampak kencang karena ia selalu mengayuh sepeda puluhan kilometer menuju pabrik setiap harinya. Namun kini ia tampak lebih rajin bekerja daripada dahulu, sekarang setiap selesai shalat shubuh ia sudah menyalakan tungku, memasak air. Lalu ia bersiap berangkat, setengah enam kurang dua puluh biasanya ia sudah mengeluarkan sepedanya, mengelapnya dan memarkir disandarkan pa...