Skip to main content

Posts

Menunggumu (Mini Prosa)

Hari pertama, Kereta berhenti, semua penumpang beranjak dari gerbong, berbaris rapi, aku tersenyum menunggumu. Kulihat engkau disana, ya, itu benar-benar seperti engkau. Begitu merindu diriku menunggu kedatanganmu. Hatiku girang bukan buatan, aku berlari kecil menuju gerbong tempat dimana biasa engkau duduk, aku masih sangat hafal Hari  kedua, Kereta senja berderai-derai memasuki koridor stasiun harapan,nampak begitu gagah masinis dalam lokomotif hitam yg berasap tebal. Ah itu keretamu,pasti itu,aku sangat hafal seperti biasa kuantar engkau berangkat dan kembali kala itu. Aku begitu yakin engkau kan datang malam ini, telah berminggu aku menunggu ,waktu demi waktu. Menunggumu aku khusyuk, tak pernah kuberbincang, tak sempatku menengok bintang, awan tiada kuacuhkan, aku membatu dalam kesunyian. Selalu kunantikan dewi malam, ia lah kawanku ketika menunggumu begitu sabar dan ramah ia tersenyum setiap melihatku datang ke stasiun harapan. Ah,pagi kembali datang,tak bisa lagi menunggu set...

Secangkir Kopi dan Isi Hati di Joe&Folks (Mini Fiksi)

“Sekali ngopi bersama, saudara selamanya.” Dituliskan quote tersebut besar2 di halaman pertama buku jurnalnya. Sudah satu jam ia duduk sendiri, memandangi lalu lalang di persimpangan East Jackson Blv . dan South State St ., tempat kedai Joe&Folks berada. Sesekali diseruputnya iced-coffee yg sudah dipesan dan baru tiba. Sumatran coffee, dark roasted, pour over method dg Kalita Wave kesukaannya. Rasa kuat kopi dari kampung halaman yg bs membuka mata dan pikiran disaat tugas dan pekerjaan menyita. Siang ini dia berjanji bertemu dg Jennifer, Jennie biasa ia panggil, rekan satu project yg sedang dikerjakan. Jennie tak pernah telat, setidaknya sampai saat ini. Sudah hampir habis kopi dalam gelasnya, setiap Chicago Transit Authority (CTA) bus yg berhenti di bus station ia tengok, tak jua gadis blonde semampai bermata biru itu nampak. Matanya menerawang kosong, sudah dua jam ia menunggu, pesan Whatsapp yang ia kirim tak kunjung dibalas, meskipun sudah centang biru. Ditengah lamunannya ...

Mengolah dan Memanfaatkan Sampah Rumah Tangga

Tahukah kalian bahwa tahun 2021, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton. Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dengan luasan 110,3 Ha saja hanya sanggup menampung 49 juta ton sampah, maka bisa kita bayangkan bagaimana jika sebanyak 21,88 juta ton ditumpuk di satu tempat? Bukit dan gunung sampah dimana-mana. Sumber: detik.com Pengurangan timbulan sampah bukan hal yang mudah, apalagi dengan jumlah populasi manusia yang semakin banyak, serta penggunaan kemasan-kemasan atas produk-produk yang kita pakai sehari-hari. Kita mungkin sudah sering dengar jargon 3R ( Reduce, Reuse and Recycle ), terdengar klise tapi sebenarnya cukup efektif kalau kita mau menerapkan, setidaknya dari lingkungan rumah tangga kita sendiri. Nah coba deh kita cermati, apa saja yang bisa kita lakukan untuk reduce (mengurangi), reuse (memakai ulang), dan recycle (mengolah kembali) sampah-sampah disekitar kita. Riset menye...