Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2020

Kisah Si Moci (Bagian 6)

  Helooo   teman-teman, maaf ya baru sempat posting lagi   Kisah Si Moci Bagian 6 , setelah sekian waktu, sebenarnya cerita ini sudah dibuat lama tapi gambar ilustrasi baru sempat disketsa aja, belum sempat gambar di krayon, semoga tetep enak dibaca ya..selamat membaca ;) —————————————————————————– Sementara itu, “ San, kita berhenti sebentar, kakikku sudah capek sekali ini, kita sudah berjalan lebih dari lima kilometer,”  Husin mengeluh, dia tampak kecapekan, peluh bercucuran dari keningnya, nafasnya terengah-engah, perutnya yang tambun naik turun mengikuti irama jalanan yang berbatu . Sedangkan Hasan yang memikul di depan Nampak masih sangat segar bugar. “Sebentar lagi, setengah kilometer lagi kita sudah sampai ke Kampung Malabero, tahan dulu, nanti kita beristirahat dan makan siang yang enak-enak, lalu kita ke pasar menjual burung-burung ini.”  Sambil terus berjalan Hasan mencoba menyemangati adiknya itu. Dia membalik topinya. Gapura tinggi menjulang Nampak g...

Kisah Si Moci (Bagian 5)

Halooo teman-teman.. long time no see ..udah lama banget nih absen dari  Tumblr  dan meng- update  isinya, maklum banyak kesibukan kantor, jadinya kegiatan menulis agak terlupakan  :p   #alasan  Nah kali ini kita teruskan kisah kawan kecil kita si Moci, bagaimana keberlanjutan petualangannya demi pembebasan kedua orang tuanya itu yang penuh liku, yuk kita simak sama-sama.. ……………………….   “Dhuuuarrrr….”,  terdengar suara gemuruh yang disertai dengan kilat yang sangat terang dan menyilaukan mata. Tiba-tiba petir menyambar dahan tempat Moci dan sang ular bertengger, tepat mengenai tubuh sang ular, “Aaarrrgghh….”, ia berteriak kesakitan. Seketika setelah itu semua menjadi gelap, Moci tak dapat melihat apapun, kepalanya pusing dan berputar-putar, ia hanya merasakan tubuhnya terjatuh dan menghujam tanah berumput yang becek serta penuh lumpur, lalu tidak sadarkan diri. Pagi ini matahari bersinar hangat, Moci membuka matanya perlahan, oh, ia masih hidup ru...

Kisah Si Moci (Bagian 4)

 Moci membumbung ke langit biru, terbang dengan kecepatan rata-rata burung emprit, sesekali ia bermanuver menghilangkan kebosanan, naik mendekati awan kemudian meluncur kencang hampir menghujam bumi, ia meniru manuver-manuver burung besi yang sering ia lihat di udara. Moci tidak tahu jenis burung apa macam itu. Burung besi itu bisa dinaiki manusia, sangat besar bentuknya, lebih besar dari mitos Burung Garuda yang sering ia dengar dari cerita ayahnya. Burung itu biasa terbang sendiri atau bersama-sama, kencangnya luar biasa, mampu menembus awan, bahkan dari ekornya mampu mengeluarkan api dan asap, sayapnya selalu mengembang, ia juga tidak hinggap di pohon. Moci memiliki kemampuan terbang yang luar biasa, ia sudah terbang seharian non stop, di satu malam ia beristirahat di pepohonan hutan yang dilewati. Ini adalah hutan  Kapukrandu , dinamakan Kapukrandu karena di hutan ini banyak ditumbuhi tanaman randu yang menghasilkan kapuk, kapuk itu sendiri biasa digunakan oleh manusia unt...

Kisah Si Moci (Bagian 3)

Meskipun kini sudah tinggal bersama teman-teman yang sudah menjadi keluarga baru dan tinggal di hutan yang tenang dan damai, Moci masih saja merasa kesepian, dia sangat khawatir memikirkan bagaimana nasib kedua orang tuanya yang ditangkap para pemburu burung kala itu. Kejadian penangkapan oleh pemburu memberikan trauma yang luar biasa untuk Moci, dia menjadi ketakutan setiap bertemu dengan manusia, dimatanya manusia adalah makhluk jahat, dan tidak berperi-kebinatangan, lebih jahat dari rubah pemangsa, dan ular yang paling licik sekalipun. “Apakah mereka masih hidup?kalo iya,dimana aku bisa menemukannya?Apakah mereka dalam kondisi sehat?” , pertanyaan itu selalu menghantui Moci, seringkali dia menangis sendiri,tak henti-hentinya ia berdoa kepada Tuhan agar orang tuanya selalu dalam keadaan baik. Dia pernah mendengar bahwa burung atau binatang lain yang tertangkap oleh pemburu nasibnya mengkhawatirkan,berada dalam kandang kayu yang sempit, bau, kotor,dan berdesak-desakan karena satu kand...

Kisah si Moci (Bagian 2)

Setelah menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan, akhirnya si Moci menemukan sebuah hutan yang luas,indah, dan jauh dari kehidupan manusia,  “sepertinya tempat ini nyaman untuk ditempati” , dia bergumam dalam batin. Lalu ia turun merendah. Dilihatnya dari kejauhan serombongan burung,  “oh mereka mungkin teman-temanku” , lalu ia mendekatinya. Moci berkenalan dengan teman-teman barunya, diantaranya adalah  Mikel  dan  Agni ,mereka kemudian bersahabat. Bermain, mencari makan bersama, serta tinggal satu pohon bersama teman-teman burung yang lain. Si Moci sangat berbahagia dengan keadaannya yang sekarang, dia sangat bersyukur terhadap Tuhan, sehingga selalu berdoa agar Ayah-Ibunya dalam keadaan yang baik-baik saja, karena dia tidak tahu dimana mereka berada kini, yang pasti berada ditangan manusia yang tidak cinta dengan binatang. Suatu hari si Moci terlihat sedang lesu, dia tidak mau diajak bermain, dia juga tidak mau makan. “Moci kamu kenapa?” , Mikel bertanya ...

Kisah si Moci (Bagian 1)

  Ini adalah   Moci   si burung emprit , diciptakan pertama kali waktu saya masih SMA, iseng-iseng menggambar tokoh burung pada jam pelajaran, lalu jadilah si Moci ini. Moci memiliki berbagai kisah, diantaranya adalah bagaimana ia hidup, tumbuh, berkembang bersama keluarga, teman-teman, dan lingkungannya, mari kita simak. :) Moci adalah emprit muda, dia terpisah dari ayah-ibunya saat sarang mereka dirusak oleh manusia pemburu burung, ayah dan ibu moci di tangkap dan dijual ke pasar burung, sementara Moci yang kala itu masih bayi dipelihara dalam kandang oleh si pemburu, sampai dia beranjak remaja. Pada suatu hari sang pemburu lalai untuk menutup kandang setelah memandikan si Moci, hal ini tidak disia-siakannya, bergegaslah ia melesat dari kandang dan terbang bebas ke angkasa. Sang pemburu kebingungan waktu mendapati sangkar burungnya kini telah kosong. Bertahun berada dalam sangkar membuat Moci kebingungan ketika menghadapi dunia luar, kali ini dunia terlihat begitu luas ...